Spiga

Lanjutan 4

BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
1. Ketrampilan proses dalam pembelajaran siklus I dan siklus II berturut-turut 75,75% dan 81,66%. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan pada ketrampilan proses dalam pembelajaran.
2. Hasil belajar siswa pada nilai rata-rata siklus I dan siklus II berturut-turut 67,3 dan 70,0 serta Ketuntasan klasikal siklus I dan siklus II berturut-turut 70,27% dan 91,89%. Hal tersebut menunjukkan tercapainya peningkatan pada hasil belajar.
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka peneliti menyarankan pada penyampaian materi volum bangun ruang hendaknya menggunakan alat peraga karena sifatnya yang abstrak sehingga dengan alat serbia penyampaian konsep-konsepnya lebih mudah dipahami siswa. Untuk ketrampilan proses berfikir siswa hendaknya menggunakan model pembelajaran Reciprocal Teaching (pembelajaran berbalik) atau semacamnya seperti model tutor sebaya sehingga dapat melatih siswa belajar mandiri serta proses pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan.

Lanjutan 3

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Siklus I
1. Pengamatan Guru
masih terfokus siswa aktif dan masih ada kelompok pasif.
2. Pengamatan Siswa
Hasil pengamatan merangkum 82,16%, presentasi 62,7%, dan kerja kelompok 82,4% diperoleh rata-rata ketrampilan proses siswa 75,75%.
3. Hasil Penelitian
Nilai rata-rata tugas individu 74,32. Nilai tugas kelompok 70,625 dan tes akhir siklus 67,30 dengan Ketuntasan 100% pada tugas individu dan tugas kelompok, sedangkan tes akhir siklus 70,27%.
4. Refleksi
a. Dalam merangkum 13,5% tidak membuat simpulan yaitu 5 siswa dari 37 siswa.
b. Dalam mengkuti kegiatan pembelajaran Reciprocal Teaching 33 dari 37 siswa aktif.
c. Keaktifan siswa secara umum sudah baik.
d. Ketuntasan kelas 70,27%.
Siklus II
1. Pengamatan Guru
Kegiatan pembelajaran berlangsung sudah baik dengan nilai A.
2. Pengamatan Siswa
Hasil pengamatan merangkum 91,89%, presentasi 63,24% dan kerja kelompok 89,86% diperoleh rata-rata ketrampilan proses siswa yaitu 81,66%.
3. Hasil Penelitian
Nilai rata-rata tugas individu 79,05, nilai tugas kelompok 75,25 dan tes akhir siklus 70,00 dengan Ketuntasan 100% pada tugas individu dan tugas kelompok, sedangkan tes akhir siklus 91,89.
4. Hasil Angket
Hasil angket siswa menunjukkan pembelajaran berbalik membuat siswa lebih mandiri. Materi lebih mudah dipahami, dan suasana lebih menyenangkan.
B. Pembahasan
Ketrampilan siswa dalam tugas merangkum, presentasi, dan kerja kelompok dari siklus I ke siklus II meningkat 5,91%. Hal ini berarti indikator ketrampilan proses siswa secara klasikal tercapai.
Nilai rata-rata tugas individu, tugas kelompok dan nilai akhir siklus meningkat. Sesuai indikator peneliti yaitu nilai rata-rata kelas lebih dari atau sama dengan 60 dan Ketuntasan klasikal tes akhir siklus minimal 75% dari jumlah siswa, maka indikator tercapai.
Secara keseluruhan dari hasil angket menunjukkan siswa lebih mandiri dan semangat dalam belajar dan tidak membosankan.
Pembelajaran dengan memanfaatkan alat peraga dalam metode pembelajaran berbalik memiliki keuntungan yaitu:
a. Menanamkan rasa tanggung jawab
b. Menumbuhkan rasa menghargai orang lain
c. Meningkatkan keaktifan siswa dan guru
d. Menanamkan minat dan motivasi siswa
e. Menanamkan sikap belajar mandiri
Dari hasil penelitian secara keseluruhan dapat diartikan bahwa pemanfaatan alat peraga bangun ruang dengan metode Reciprocal Teaching pada materi volum bangun ruang pada kelas VIII D SMP Negeri 9 Salatiga tahun pelajaran 2006/2007 dipandang berhasil mencapai tujuan yang diharapkan.

Lanjutan 2

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP 9 Salatiga pada tahun pelajaran 2006/2007, dengan alamat di Jalan Pemuda no 79 Salatiga.
B. Subyek Penelitian
1. Siswa
2. Guru
C. Faktor yang Diteliti
1. Faktor Siswa
2. Faktor Guru
D. Waktu Pelaksanaan
1. PTK dilaksanakan tanggal 28 Februari-15 Maret 2007
2. Persiapan penelitian dilakukan pada bulan Desember 2006
3. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2006/2007
E. Prosedur Kerja Penelitian
Siklus I
1. Perencanaan
2. Tindakan
3. Pengamatan
4. Refleksi
Siklus II
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan tindakan
3. Pengamatan
4. Refleksi
F. Sumber Data dan Cara Pengumpulannya
1. Data yang dikumpulkan
a. Data nilai siswa secara kelompok dan individual
b. Data pengamatan ketrampilan proses siswa
c. Data observasi guru
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Data nilai diperoleh langsung dari tugas dan tes akhir siklus
b. Data tentang situasi belajar mengajar diperoleh saat dilaksanakan tindakan, dan diambil dengan menggunakan lembar pengamatan siswa
c. Data tentang keterkaitan antara perencanaan dan pelaksanaan diperoleh dari rencana pembelajaran dan lembar pengamatan
G. Indikator Keberhasilan
1. Ketrampilan siswa secara klasikal dalam hal merangkum, presentasi, kerja kelompok mencapai rata-rata 80% atau lebih.
2. Ketuntasan klasikal tes akhir siklus minimal 75% dari jumlah siswa.
3. Nilai rata-rata kelas tes akhir siklus lebih dari atau sama dengan 60.

Lanjutan

BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Landasan Teori
1. Teori Belajar
Teori Piaget menjelaskan bahwa kemampuan intelektual manusia terjadi karena beberapa faktor yaitu:
a. Kematangan
b. Pengalaman logika-matematika
c. Transmisi sosial
d. Penyeimbangan
Pemanfaatan teori Piaget.
a. Memusatkan pada proses berfikir atau proses mental
b. Mengutamakan siswa terlibat secara aktif
c. Memaklumi perbedaan individu
Tahap proses belajar menurut Bruner sebagai berikut.
a. Tahap enaktif
b. Tahap ikonik
c. Tahap simbolik
2. Pembelajaran
Gagne dan Briggs (1979) mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu rangkaian events (kejadian, peristiwa, kondisi, dsb) yang secara sengaja dirancang untuk mempengaruhi pebelajar, sehingga proses belajarnya dapat berlangsung dengan mudah.
3. Mengajar
Joyce, Weil dan Showers (1992) menyatakan bahwa mengajar (teaching) adalah membantu siswa memperoleh informasi, ide ketrampilan, nilai, cara berfikir, sarana untuk mengekspresikan dirinya, dan cara-cara bagaimana belajar.
4. Pembelajaran Berbalik (Reciprocal Teaching)
Menurut Paulina Pannen (2000:1 dalam Amin Suyitno) melalui pembelajaran diharapkan siswa mengembangkan kemauan belajar mandiri, siswa memiliki pengetahuan untuk mengembangkan kemauan belajar mandiri, siswa memiliki pengetahuan untuk mengembangkan pengetahuannya sendiri, dan guru cukup berperan sebagai fasilitator, mediator dan manager dari proses pembelajaran.
5. Pembelajaran Matematika
Tujuan pembelajaran matematika sebagai berikut.
a. Melatih siswa untuk berpikir, bernalar, kritis, logis, sistematis dan mampu memecahkan masalah dalam kehidupan
b. Mampu menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari
6. Alat Peraga
Dengan alat peraga maka :
a. Proses belajar mengajar termotivasi.
b. Konsep matematika akan tersajikan dalam bentuk konkret.
c. Hubungan konsep abstrak matematika dengan benda-benda di alam sekitar akan lebih mudah dipahami.
7. Penilaian Kelas pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Aspek penilaian matematika sebagai berikut.
a. Pemahaman Konsep
b. Penalaran dan Komunikasi
c. Pemecahan Masalah
8. Materi Volum Bangun Ruang
a. Volum kubus
b. Volum balok
c. Volum prisma
d. Volum limas
B. Kerangka Berpikir
1. Matematika berperan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Matematika memiliki obyek abstrak maka perlu alat serbia.
3. Pembelajaran Reciprocal Teaching dapat melatih anak belajar mandiri.
C. Hipotesis Tindakan
"Melalui pembelajaran berbalik (Reciprocal Teaching) yang menggunakan alat peraga sebagai alat bantu dapat meningkatkan ketrampilan proses dan hasil belajar matematika materi pokok bangun ruang pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 9 Salatiga tahun pelajaran 2006/2007".

Pemanfaatan Alat Peraga dalam Pembelajaran Reciprocal Teaching untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Bangun Ruang pada Siswa Kelas VII D SMPN 9 Salatiga Tahun Pelajaran 2006/2007

Rohana Dewi, 4101906124, Pend. Mat, Mat.
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Matematika sebagai pelajaran yang mempunyai obyek abstrak, tentu saja sangat sulit dicerna siswa terutama anak-anak usia SD atau SMP. Salah satu cara untuk mengembangkan cara berfikir dan bernalar siswa adalah menyediakan alat peraga. Dengan alat peraga diharapkan konsep matematika lebih mudah dipahami, sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan berfikir dan bernalar.
Identifikasi masalah.
1. Nilai murni ulangan matematika pada semester gasal dengan rata-rata kurang dari 5,5.
2. Guru-guru belum menggunakan model-model pembelajaran maupun alat peraga secara maksimal.
3. Hasil ulangan tahun lalu 75% siswa belum tuntas.
Alasan mengadakan penelitian dengan pembelajaran Reciprocal Teaching.
1. Materi bangun ruang sudah diberikan di SD.
2. Alat peraga yang digunakan sudah sering dijumpai siswa.
3. Model ini sangat cocok untuk memotivasi siswa belajar mandiri.
B. Permasalahan
Apakah pemanfaatan alat peraga bangun ruang dengan metode Reciprocal Teaching dapat meningkatkan hasil belajar dan ketrampilan siswa dalam pembelajaran.
C. Cara Pemecahan Masalah
Alat peraga yang digunakan adalah model bangun ruang yang terbuat kertas karton, maupun fiberglas. Agar pemahaman siswa terhadap konsep bangun ruang mudah diserap dan bermakna.
D. Penegasan Istilah
1. Pemanfaatan
2. Alat Peraga
3. Pembelajaran Reciprocal Teaching
4. Meningkatkan
5. Hasil Belajar
6. Materi Pokok Bangun Ruang
D. Tujuan Penelitian
1. Meningkatkan hasil belajar matematika melalui model reciprocal teaching dan alat peraga.
2. Meningkatkan ketrampilan siswa dalam pembelajaran dalam hal merangkum, presentasi dan kerjasama kelompok.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa
a. Meningkatkan hasil belajar matematika
b. Meningkatkan motivasi siswa untuk belajar mandiri terhadap pelajaran matematika
c. Meningkatkan daya abstraksi siswa
d. Meningkatkan aktifitas dan kreatifitas siswa
2. Bagi guru
a. Memberi masukan perlunya penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika
b. Menambah wawasan untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih bervariasi
3. Bagi sekolah
a. Meningkatkan prestasi sekolah, khususnya matematika
b. Memberi informasi kepada pihak sekolah tentang pentingnya alat peraga
G. Sistematika Penulisan
1. Bagian awal meliputi halaman judul, abstrak, pengesahan, motto, kata pengantar, daftar isi, daftar lampiran
2. Bagian kedua meliputi Pendahuluan, Landasan Teori dan Hipotesis Tindakan, Metode Penelitian, Hasil Penelitian dan Pembahasan, Penutup
3. Bagian ketiga meliputi Daftar Pustaka dan Lampiran